Saat ini dunia tengah mengalami krisis GPU akibat banyaknya miner yang memborongnya. Membuat harga normal satu unitnya menjadi dua hingga tiga kali lipat lebih mahal. Namun siapa sangka RAM juga akan mengikuti jejaknya tahun ini dengan harga yang semakin tinggi.
Dengan meningkatnya biaya produksi dan kontrak DRAM sebesar 10% pada bulan Januari 2021 kemarin, harga RAM kemungkinan akan meningkat di sepanjang 2021. Ini diungkap oleh Sanjay Mehrotra (via Yahoo Finance), CEO dari Micron, sebuah perusahaan yang bergerak dalam produksi memori komputer.
Sanjay memperingatkan akan minimnya stok DRAM tahun ini yang membuat peningkatan harga semakin tinggi tahun 2021. Dengan kata lain, jumlah RAM PC kemungkinan akan menurun dan akan meningkatkan harganya secara global di sepanjang tahun ini.
Micron sendiri tengah mengalami banyak musibah selama beberapa bulan terakhir. Akhir desember lalu mereka diguncang gempa bumi yang mengakibatkan matinya aliran listrik di beberapa pabriknya termasuk di Taiwan. Hal ini mengakibatkan produksinya terhambat dan membuat stoknya menurun drastis.
Dengan tingginya permintaan PC dan laptop sejak tahun 2020, peningkatan harga RAM dan komponen berdasar chip lain tahun ini menjadi sesuatu yang wajar dan tak normal dalam waktu yang bersamaan. Ini belum termasuk masalah menurunnya persediaan silikon dunia, salah satu bahan utama pembuatan chip.
Informasi lebih lanjut tentang Micron bisa kamu baca terus hanya di Terastekno. Kamu juga bisa membaca tulisan lain dari Erik Kusmambang.
For gaming and technology news, PR, or digital gaming review you can contact me at erik.kus91@gmail.com.